MAKASSAR, IniNews – Calon Wali Kota Makassar sekaligus mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa hingga sekarang masih terus dirongrong soal berbagai macam kegagalannya di semua diskusi bahkan obrolan media sosial pun tak henti membicarakan soal ambisi politisi Partai Gerindra di Kota Makassar.
Belum lama ini, Bupati satu periode di Bumi Panrita Kitta itu mengaku dirinya di black campaign oleh salah seorang oknum yang mengatakan dirinya gagal merealisasi sejumlah program visi misi nya selama memimpin Sinjai lima tahun yang silam lalu ia membantah dirinya gagal melalui sepucuk berita di media online.
Black campaign yang dimaksud oleh Andi Seto itu soal pemberantasan kemiskinan, kendaraan operasional kesehatan disetiap desa, perbaikan rumah warga miskin, banjir dan sumur resapan bahkan segenap bantuan bagi warga Kepulauan Sembilan.
Faktanya, hal itu diungkapkan oleh mantan Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong pada sebuah podcast seputar Kota Makassar. Bahkan wakilnya Andi Seto itu viral di TikTok dan mengungkap semua pekerjaan yang harus ia ambil meski diluar dari kewenangannya sebagai orang nomor dua di Kabupaten Sinjai.
Kami mencoba menelusuri apakah yang belum pernah diungkapkan oleh Andi Seto Asapa kepada warga Kota Makassar selama ia berkampanye sebagai calon Wali Kota Makassar. Kegagalan yang dimaksud disini ialah, sejumlah program yang telah dianggarkan oleh Pemkab Sinjai namun tak kunjung diselesaikan.
Kami akan mencocokkan dengan kesaksian Andi Kartini Ottong dengan sejumlah fakta yang diungkapkan oleh dewan mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai. Kata Kementerian Advokasi DEMA UIAD Sinjai, Muazzil Ummah bahkan memberikan kartu merah kepada Andi Seto Asapa karena telah gagal memimpin Kabupaten Sinjai.
“Janji politik Seto-Kartini kami kira itu hanya utopia belaka,” kata Muazzil. Minggu, (10/09/2023) lalu dikutip dari jendelasatu.com
“Dengan tegas saya katakan Andi Seto gagal memimpin Sinjai, mengingat Visi Misi itu tidak di jalankan dengan maksimal,” sambungnya.
Program dari visi misi yang dianggap tidak terealisasi seperti pengadaan ambulance di setiap Desa, pendidikan gratis menyeluruh dan menciptakan 10.000 lapangan kerja.
Bahkan pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) dikabarkan masih mengendap tahun 2023 lalu.
“Tinggal menghitung hari masa jabatannya namun banyak visi misi yang tidak terealisasi. Hal ini menjadi bukti bahwa Seto-Kartini gagal,” tandasnya.
Data yang diatas sama persis dengan hasil penelusuran kami di sejumlah sumber salah satunya media sosial. Dari 67 desa di Kabupaten Sinjai hanya 25 desa saja yang diberikan Ambulance, sumur resapan yang kemungkinan juga sudah dianggarkan oleh Pemkab Sinjai hingga sekarang belum kelihatan wujudnya. Belum lagi soal pasar buah modern yang dijanjikan oleh Andi Seto Asapa sebelum terpilih menjadi Bupati Sinjai masih juga belum ada realisasinya.
Program juga janji politik lain Andi Seto lainnya yang sampai kini dirasakan oleh warga ialah perbaikan masjid, perbaikan atau renovasi rumah warga miskin (bedah rumah) pun belum juga pernah diungkapkan anak kandung politisi senior Rudianto Asapa tersebut.
Di Kepulauan Sembilan, Andi Seto banyak menjanjikan kepada warga soal kebutuhan juga apa yang menjadi prioritas dari Pemkab Sinjai namun hingga sekarang dia menjadi calon Wali Kota Makassar pun masih ditagih sejumlah warga asli di media sosial TikTok pribadi @andi.seto.gadhista pada kolom komentarnya.
Warga Sinjai di medsos pribadi Andi Seto Asapa banyak yang mencibir soal hutang di warung makan, jalan rusak di berbagai kecamatan terkhusus Sinjai Barat bahkan menyebut kalau sosok Andi Seto tinggalkan banyak janji selama menjabat sebagai Bupati.
“Jelas kapang utang warungnya di Sinjai,” kata akun @0604*** di kolom komentar.
Diketahui, Andi Seto Asapa kini dipasangkan dengan politisi Partai NasDem Rezki Mulfiati Lutfi denga slogan SEHATI dengan nomor urut 02. Banyak dari program-program Seto-Rezki bermuatan gratis seperti seragam sekolah, iuran sampah gratis (menengah kebawah), BPJS gratis hanya pakai eKTP dan banyak lagi lainnya.
Entah kenapa, Andi Seto Asapa sering disebut terlalu ambisius untuk menjadi Wali Kota Makassar. Padahal, jika ia melanjutkan masa kerjanya di Kabupaten Sinjai masih sangat berpeluang untuk terpilih kembali. Hingga kini, ia belum pernah mengungkapkan apa saja yang gagal dia realisasikan sewaktu menjadi Bupati Sinjai. Apakah Andi Seto tinggalkan Sinjai karena memang karena banyak yang ia sembunyikan atau karena dorongan partai politiknya?.