BeritaPolitik

Ilham Fauzi Bicara ‘BOHONG’ Kalau Makassar Sebagai Kota Sehat Di Dunia, Begini Fakta WHO

Icam
5
×

Ilham Fauzi Bicara ‘BOHONG’ Kalau Makassar Sebagai Kota Sehat Di Dunia, Begini Fakta WHO

Sebarkan artikel ini
Ilham Fauzi Bicara Kalau Makassar Sebagai Kota Sehat Di Dunia, Begini Fakta WHO
Ilham Fauzi Bicara Kalau Makassar Sebagai Kota Sehat Di Dunia, Begini Fakta WHO

MAKASSAR, IniNews – Pada debat kandidat sesi ke dua, calon Wakil Walikota Makassar nomor urut 03 Ilham Fauzi A.Uskara mengaku kalau World Health Organization (WHO) pernah mengkategorikan Kota Makassar sebagai salah satu kota ter-sehat (paling) didunia berdasarkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Ternyata fakta yang ditemukan dari website resmi WHO terkait dengan pernyataan pemilik nama lengkap Ilham Ari Fauzi A.Uskara kalau salah satu kota didunia dengan tingkat pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah paling terbaik itu ‘Tidak Benar’ alias ‘Keliru’.

Menurut penelusuran kami terkait ‘Kota Makassar Sebagai Kota Paling Sehat’, tidak ada satu pun pernyataan WHO yang menyatakan kalau Kota Makassar salah satu kota ter-sehat didunia

Saat debat kandidat, Ilham Fauzi menyebut menggunakan bahasa Inggris jika Kota Makassar salah satu “One Of Healthy City In The World” (Salah satu kota sehat didunia) ketika sesi tanya jawab mengenai pelayanan kesehatan di Kota Makassar yang dia ketahui.

“Dari kesehatan, kita adalah one of healthy city in the world by WHO loh,” sebut anak politisi senior PPP juga calon Bupati Gowa 2024 Amir Uskara. Rabu, (13/11) lalu.

Menurut fakta yang kami temukan melalui Konsultan Kesehatan WHO Dr Fransisca Mardianingsih menyatakan penilaiannya justru menemukan banyaknya kesenjangan kesehatan yang ada di Kota Makassar seiring faktor berkembangnya berbagai sektor termasuk pelayanan kesehatannya.

Berdasarkan media rilis organisasi dunia dibidang kesehatan ini melalui Profesi Nasional Petugas Penentu Sosial dan Promosi Kesehatan WHO Indonesia Dr. Fransisca Wardaningsih menyimpulkan sejalan dengan upaya ini, Makassar, sebagai bagian dari Jaringan Kota Sehat WHO untuk Wilayah Asia Tenggara, terus memperkuat kolaborasi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan pemerataan kesehatan dan kesejahteraan di wilayah perkotaan. Taman kota, zona inklusif, dan usaha mikro yang berkembang telah bermunculan, memperkuat upaya kolektif untuk mewujudkan realitas perkotaan yang lebih sehat dan adil.

“Kami telah membuat kemajuan besar dalam meningkatkan hasil kesehatan bagi masyarakat secara umum, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi kesenjangan kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indonesia. Mari kita perbarui komitmen kita terhadap kesetaraan kesehatan dan bekerja sama untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.” aku Fransisca dikutip dari www.who.int, Rabu, (23/8/2023).

Fransisca mengaku jika WHO menyerukan pembaruan komitmen terhadap kesetaraan kesehatan di Sulawesi Selatan, Indonesia, dan seluruh dunia.

“Kita harus ingat bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup sehat dan produktif, tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, status ekonomi, kemampuan fisik, dan letak geografis,” kata pakar kesehatan WHO untuk Indonesia itu dirilisnya.

Bukan Ilham Fauzi saja yang blunder mengeluarkan pernyataan, pasangan calon nomor urut 03 Indira Yusuf Ismail juga sempat blunder saat menerangkan visi misi juga programnya saat debat kandidat pertama.

Indira menyatakan pedestrian yang akan mereka bangun nanti difungsikan bagi masyarakat terkhusus bagi para kaum disabilitas. Namun blunder-nya Indira mengatakan kalau pedestrian ia juga akan fungsikan bagi pecinta sepeda dan pengendara sepeda roda dua.

Selain terbukti kesenjangan kesehatan yang ditemukan oleh WHO di Kota Makassar masih kurang baik. Kota Makassar juga tingkat penganggurannya tertinggi se-Sulsel, hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mempresentasikan diangka 10,60% di tahun 2023 dari 24 kabupaten/kota terendah berada di Kabupaten Bulukumba sebanyak 1,31% saja.