BeritaPertanian

Mantap! Tim PKM Peternakan Unhas Diseminasi Rumput Gajah Unggul Varietas Terbaru

Tim Redaksi
44
×

Mantap! Tim PKM Peternakan Unhas Diseminasi Rumput Gajah Unggul Varietas Terbaru

Sebarkan artikel ini

Dijadikan pakan untuk peternakan Pondok Kambing Salira dan steknya sebagai sumber bibit yang akan dijual ke peternak di Sulawesi Selatan yang butuh bibit rumput berkualitas.

Ketua Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas Marhamah Nadir memberikan materi kepada peternak
Ketua Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas Marhamah Nadir memberikan materi kepada peternak (Dok: IST)

Maros, ININEWS – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar berhasil melakukan diseminasi rumput gajah varietas terbaru dengan spesifikasi rumput unggul hasil mutasi genetik.

Hal tersebut disampaikan dosen Ilmu Tanaman Pakan Fakultas Peternakan Unhas Marhamah Nadir, SP, M.Si, Ph.D yang menjadi Ketua Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas melalui keterangan tertulis, Selasa, 25 Juni 2024.

“Varietas terbaru rumput gajah yang kami kembangkan berasal dari sumber benih induk yang sudah diuji terbatas di kebun Koleksi Lahan Pastura Fakultas peternakan Unhas,” jelas Marhamah.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar
Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas dipimpin oleh dosen Ilmu Tanaman Pakan Fakultas Peternakan UNHAS Marhamah Nadir, SP, M.Si, Ph.D dan anggota Dr. Rinduwati, S.Pt juga dosen ilmu tanaman pakan Fapet Unhas dan dosen Fakultas Pertanian Ahmad Fauzan Adzima, SP, M.Sc.

Dikatakannya, program yang dilakukan timnya bertujuan untuk memudahkan dan mendekatkan peternak  memanfaatkan hasil inovasi peneliti dari Balai Penelitian Sumber Daya Genetik (Balitbiogen Bogor) dan peneliti di Perguruan Tinggi, dalam hal ini tim peneliti rumput unggul Fakultas Peternakan Unhas.

“Program ini juga untuk memenuhi kebutuhan bibit hijauan berkualitas dengan kandungan nutrisi tinggi dan produktifitas lebih tinggi dari rumput lokal yang dikembangkan peternak pada umumnya,” terang dia.

Tim PKM yang beranggotakan Dr. Rinduwati, S.Pt juga dosen ilmu tanaman pakan Fapet Unhas dan dosen Fakultas Pertanian Ahmad Fauzan Adzima, SP, M.Sc. telah membuat kebun bibit rumput unggul hasil mutasi genetik dan kebun bibit Indigofera hasil perbaikan genetik yang sudah diberi cekaman kekeringan.

“Jadi bibit rumput yang dikembangkan dan dibudidayakan sebagai sumber bibit tetap akan dimanfaatkan daun dan hijauan yang masih lunak sebagai pakan untuk peternakan Pondok Kambing Salira, dan steknya akan dijadikan sumber bibit yang akan dijual ke peternak di Sulawesi Selatan yang membutuhkan bibit rumput berkualitas,” beber Marhamah.

Kegiatan terlaksana sejak Maret 2024, yang dimulai dengan survei lokasi kebun bibit dan lahan yang menjadi lokasi adalah kebun rumput yang dikelolah oleh Pondok Kambing Salira di Desa Moncongloe Lappara Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

“Kegiatan diseminasi pada Minggu 28 April 2024 juga mengundang peternak kambing dan domba yang tergabung di Perhimpunan Peternak Kambing Domba Indonesia DPC Maros untuk mensosialisasikan rumput-rumput unggul khusunya rumput varietas baru yang di lepas pada tahun 2021,  yaitu Biograss, Biovitas dan Bionutris,” imbuh Marhamah.

Ketiga jenis rumput ini, jelas Marhamah, sangat dicari oleh peternak bahkan sebelumnya peternak harus membeli di Jawa Barat atau Jawa Timur dengan harga tinggi yaitu Rp. 2.500 perstek 2 mata diluar ongkos kirim.

Kebun Rumput

Kegiatan bimbingan teknis pembuatan kebun rumput dimulai dengan penjelasan keunggulan dan teknik budidaya ketiga jenis rumput tersebut.

Ketua Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas Marhamah Nadir memberikan materi kepada peternak1

Diungkapkan Marhamah, beberapa keunggulan rumput hasil mutasi genetic dan menjelaskan cara budidaya, yang dimulai dengan cara pengambilan bibit, pengolahan lahan, pemupukan dasar, penanaman, pemeliharaan sampai ke cara defolisi/pemangkasan.

“Tim pelaksana bersama peternak dan dibantu mahasiswa yang menjadi tim PKM yang merupakan asisten pada Laboratorium Tanaman Pakan dan Pasture Fakultas Peternakan UNHAS langsung melakukan pembersihan lahan, pengolahan ringan, penanaman stek untuk memberi contoh ke peternak,” ujar alumnus Jepang itu.

Selain itu juga dijelaskan keunggulan ketiga varietas rumput yang merupakan inovasi teknologi pemuliaan rumput gajah generasi terbaru secara cepat dan efisien.

Teknologi pemuliaan rumput tersebut dirakit oleh Dr. Ali Husni dan Dr. Mia Kosmiatin melalui bioteknologi pemuliaan in vitro menggunakan kombinasi iradiasi gamma, dan menghasilkan tiga genotipe galur mutan (Bio-Vitas, Bio-Grass, dan Bio-nutris).

Bio-Grass hasil pemuliaan in vitro yang menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan rumput gajah lokal  dengan kadar protein kasar (PK) tertinggi dari BioGrass adalah 14,95% dengan nilai NDF dan ADF sebesar 61,79 dan 37,27%.  dan 37,27%.

“Varietas BioVitas memiliki keunggulan toleran terhadap kondisi kering, memiliki protein cukup tinggi, dan produktivitas tinggi produktivitas  mencapai 542 ton/ha/tahun, kadar PK 18,19% dan SK  24,6%,” jelas Marhamah lagi.

Pertumbuhan rumput biovitas lebih cepat dibanding rumput biograss. Sedangkan varietas dengan keunggulan kandungan PK tinggi adalah BioNutris, kadar PK mencapai 22,38% dan SK 22,15%, dengan ciri fisik sedikit bulu, batang lebih kecil dibandingkan Biograss dan Biovitas.

Ketua Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas Marhamah Nadir memberikan materi kepada peternak1

“Ketiga jenis rumput ini telah diuji di kebun Bibit Fakultas Peternakan Unhas dan menunjukkan performa dan produksi yang tinggi,” beber Marhamah.

Kegiatan selanjutnya dari PKM adalah pendampingan pemeliharaan kebun bibit rumput, diseminasi ke kelompok-kelompok peternak lain dan setelah panen akan dilakukan pelatihan untuk pengolahan baik untuk dibuat silase ataupun hay.

Diakhir kegiatan dilakukan pembagian bibit rumput unggul sebanyak 1000 stek yang diberikan kepada seluruh peternak yang hadir.

Sebelumnya, bibit rumput unggul juga telah dibagikan ke peternak di sejumlah daerah, diantaranya di Kabupaten Gowa, Bone, Sinjai, Selayar,  Bulukumba, Luwu, Polman, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan NTT.

“Pembagian bibit rumput unggul dilakukan secara langsung dan sebagian dikirimkan melalui transportasi darat dan laut untuk memperkenalkan rumput unggul di peternak di Kawasan Timur Indonesia,” pungkas Marhamah. (*)