Makassar, ININEWS – Kabar duka kembali melanda komunitas masyarakat adat suku Padoe. Wakil Mohola Padoe Roman Manule tutup usia pada Minggu, 21 Juli 2024 pukul 02.25 WITA di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh kerabat dekat sekaligus Sekretaris Lembaga Adat Padoe Ameria Sinta.
“Berita duka cita. Telah meninggal dunia dengan tenang Kakek, Eyang, Buyut, Opa, Bapak dan orang tua kami Drs. Roman Manule, BE di Makassar, 21 Juli 2024,” demikian tulisnya melalui pesan WA.
Mendiang Roman yang juga Ketua Dewan Adat Padoe wilayah Makassar, meninggal dunia pada usia 80 tahun akibat penyakit yang dideritanya.
“Mohon dibukakan pintu maaf atas segala kekhilafahan dan kesalahan beliau selama hidupnya,” pinta Ameria Sinta.
Semasa hidupnya, Roman Manule dikenal sangat aktif dalam mengembangkan literasi budaya Padoe. Ia adalah penulis Kamus Bahasa Padoe.
Roman juga menulis buku Sejarah Suku Padoe yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Sayangnya beliau lebih dulu dipanggil oleh Tuhan.
Kepergian Roman Manule menyisakan duka bagi banyak pihak. Tak terkecuali Asri Tadda, salah satu tokoh masyarakat Luwu Timur yang juga pentolan suku Padoe di Makassar.
“Kepergian Om Roman ini adalah kehilangan besar bagi suku Padoe. Beliau salah satu pejuang yang begitu gigih melestarikan adat dan budaya Padoe dalam bentuk karya tertulis yang sangat dibutuhkan,” ungkap Asri.
Roman Manule, kata Sekretaris Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan ini, adalah profil panutan dalam perjuangan kebudayaan khususnya di Luwu Timur.
“Om Roman sudah meninggalkan masterpiece besar bagi eksistensi kebudayaan suku Padoe, yakni kamus Bahasa Padoe dan Buku Sejarah Suku Padoe. Itu adalah karya luar biasa yang harus kita apresiasi,” kata Asri.
Dari informasi keluarga, jenazah Roman Manule disemayamkan di rumah duka di Kompleks Nusa Harapan Permai (NHP) Blok A/9 Tamalanrea, Makassar. (*)