BeritaPertanian

Ormawa FKM Unhas Gelar Pelatihan Pengelolaan Limbah Bonggol Jagung Jadi Pupuk dan Pakan

Tim Redaksi
35
×

Ormawa FKM Unhas Gelar Pelatihan Pengelolaan Limbah Bonggol Jagung Jadi Pupuk dan Pakan

Sebarkan artikel ini

Dilakukan dalam rangka mewujudkan desa sehat aman limbah.

Ormawa FKM Unhas Adakan Pelatihan Ubah Limbah Jagung Jadi Pupuk di Desa Ulaweng Cinnong, Bone, 18-21 Juli 2024 lalu.
Ormawa FKM Unhas Adakan Pelatihan Ubah Limbah Jagung Jadi Pupuk di Desa Ulaweng Cinnong, Bone, 18-21 Juli 2024 lalu.

Bone, ININEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin melalui Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Lembaga Dakwah (LD) Al – ‘Aafiyah melaksanakan pelatihan pengelolaan limbah pertanian dengan mengolah bonggol jagung menjadi pupuk kompos dan pakan ternak.

Kegiatan yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, serta memberikan solusi terhadap masalah limbah pertanian, berlangsung dari tanggal 18 Juli hingga 21 Juli 2024 lalu di Desa Ulaweng Cinnong, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone.

Diikuti oleh total 87 warga, kegiatan dilaksanakan di 5 dusun, yakni Dusun Gilingeng, Dusun Langanca, Dusun Laccerang, Dusun Todusung dan Dusun Maccading, Desa Ulaweng Cinnong, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone.

Bonggol jagung yang dulunya dianggap sebagai limbah kini dapat diolah menjadi pupuk organik. Melalui proses pengomposan yang melibatkan teknik fermentasi dan penggunaan mikroorganisme, pupuk yang dihasilkan dengan kandungan yang sangat baik untuk tanaman.

Program ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Unhas karena telah melakukan sosialisasi mengenai pengolahan limbah bonggol jagung, yang dulunya dianggap sebagai limbah ternyata dapat dimanfaatkan jadi pupuk dan pakan,” ujar Andi Ashar AP, Kepala Desa Ulaweng Cinnong.

Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, dijelaskan manfaat, alat bahan, serta cara pembuatan pupuk kompos dan pakan ternak.

Untuk bahan yang diperlukan hanyalah bonggol jagung, kotoran ayam, air, molase, dan EM4, yang disampaikan langsung oleh Muh. Arfandy Wiranata selaku anggota tim PPK Ormawa.

“Pupuk organik bisa memberikan efek positif bukan hanya memperbaiki unsur hara tanaman, tetapi juga untuk kesehatan tanah dan lingkungan,” jelasnya.

Ormawa FKM Unhas Adakan Pelatihan Ubah Limbah Jagung Jadi Pupuk di Desa Ulaweng Cinnong, Bone, 18-21 Juli 2024 lalu.
Ormawa FKM Unhas Adakan Pelatihan Ubah Limbah Jagung Jadi Pupuk di Desa Ulaweng Cinnong, Bone, 18-21 Juli 2024 lalu.

Selain dijadikan pupuk, bonggol jagung juga dapat diolah menjadi pakan ternak. Proses pengolahan ini melibatkan inokulan unggul (bakteri) dalam proses fermentasi yang membantu meningkatkan nilai nutrisi dari bonggol jagung, menjadikannya sumber pakan alternatif yang kaya serat dan baik untuk ternak.

Program ini mendapat antusias dan dukungan penuh dari masyarakat desa, dengan setiap dusun berkontribusi dalam pengumpulan bonggol jagung dan proses pengolahan. Pelatihan juga diselenggarakan untuk memberdayakan warga dalam teknik-teknik pengolahan limbah bonggol jagung yang tepat.

Selain itu, kehadiran Tim PPK Ormawa LD Al-‘Aafiyah FKM Unhas juga berhasil mengumpulkan kembali warga yang biasanya sibuk bekerja di kebun sehingga jarang memiliki waktu untuk berkumpul bersama. Warga sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini.

“Bagus ada kegiatan seperti ini, karena biasanya kami jarang berkumpul, semua sibuk di kebun, nanti ada kegiatan seperti ini baru kita berkumpul lagi,” ujar warga di Dusun Maccading yang didengar langsung oleh Ketua PPK Ormawa.

Pelaksanaan program sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pakan ternak dari limbah bonggol jagung diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan dengan mengolah limbah bonggol jagung menjadi produk yang bernilai.

Program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan solusi berkelanjutan untuk masalah limbah dengan menciptakan desa yang lebih sehat dan aman dari limbah. [*]