BeritaPolitik

Eks Relawan Anies Baswedan Tegaskan Tak Dukung Andi Sudirman di Pilgub Sulsel

Tim Redaksi
36
×

Eks Relawan Anies Baswedan Tegaskan Tak Dukung Andi Sudirman di Pilgub Sulsel

Sebarkan artikel ini
Ketua Relawan Perubahan Sulsel, Asri Tadda (Dok: Pribadi)
Ketua Relawan Perubahan Sulsel, Asri Tadda (Dok: Pribadi)

Makassar, ININEWS – Sebagian besar mantan relawan Anies Baswedan di Sulawesi Selatan memutuskan untuk tidak mendukung Cagub Andi Sudirman dalam Pilgub Sulsel mendatang.

Keputusan itu didasari oleh keyakinan bahwa perubahan sistem lebih efektif dilakukan oleh sosok dari luar sistem, yang memiliki pandangan objektif terhadap kondisi yang ada.

Ketua Relawan Perubahan Sulsel (RPS), Asri Tadda, menjelaskan bahwa orang luar lebih mampu mengidentifikasi berbagai masalah dalam sistem dan menawarkan solusi yang nyata.

“Mereka yang sudah berada di dalam sistem cenderung melanjutkan kebijakan yang ada, tanpa banyak melakukan perubahan signifikan,” katanya di Makassar, Jumat (16/08/2024).

Asri menegaskan bahwa perubahan sejati membutuhkan keberanian untuk mengakui kelemahan dan kegagalan dalam sistem yang ada.

“Oleh karena itu, kami di RPS memilih mendukung kandidat penantang yang dianggap lebih mampu membawa perubahan dibandingkan mendukung eks petahana,” ujar mantan Jubir Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies – Muhaimin (AMIN) Sulsel itu.

Menurut Asri, kehadiran penantang bagi Andi Sudirman, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Sulsel, adalah bentuk koreksi publik terhadap hal-hal yang dianggap kurang baik selama masa jabatannya.

“Kami di RPS berharap agar dengan adanya penantang, kompetisi dalam Pilgub Sulsel dapat menghasilkan gagasan-gagasan terbaik demi kesejahteraan rakyat,” ujar dia.

Ditegaskannya, RPS menolak skenario “kotak kosong” dalam Pilkada, yang dianggap sebagai perampasan hak demokrasi rakyat.

Asri yang juga alumni Universitas Hasanuddin itu menekankan pentingnya memberikan rakyat kesempatan untuk memilih pemimpin yang dapat menghadirkan perubahan dan perbaikan di Sulawesi Selatan.

“Bagaimanapun rakyat berhak memilah dan memilih pemimpin terbaik karena mereka yang merasakan dampak langsung dari kebijakan pemerintah, dan itu hanya bisa terjadi jika Pilgub nanti tidak diwarnai kotak kosong,” kuncinya. (*)