MAKASSAR, IniNews – Calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa (SEHATI) semasa menjabat sebagai Bupati Kabupaten Sinjai ternyata menyisakan beberapa programnya yang belum terealisasi ke masyarakat.
Program yang dinilai belum terealisasikan di Kabupaten Sinjai itu dari berbagai sektor seperti infrastuktur, pendidikan, kesehatan juga program pengelolaan sampah modern yang dijanjikan sejak ingin menjadi orang nomor satu di Kabupaten Sinjai.
Berdasarkan penelusuran dari Google, sejumlah media online di wilayah Sinjai merilis beberapa program belum terealisasikan seratus persen pada periode pertama Andi Seto Asapa.
Di moment Pilwali Makassar, Andi Seto Asapa beberapa waktu lalu melalui akun TikTok @andi.seto, gadhist rencananya akan membebaskan masyarakat dari beban iuran sampah jika nanti terpilih sebagai Wali Kota Makassar.
Andi Seto anggap iuran sampah itu hanya menjadi beban warga yang menginginkan pemerintah kota menggratiskan biaya sampah yang selama pemerintahan Wali Kota Makassar non-aktif Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto masih berbayar.
Hasil peliputan Posliputan.com pada Selasa, (18/7/2023) lalu. mengungkapkan ada program pengelolaan sampah modern milik Andi Seto Asapa semasa menjabat Bupati Sinjai sebagai bahan komunikasi politik untuk meraup dukungan masyarakat saat itu.
Reportase posliputan.com menuliskan janji politik program pengelolaan sampah modern Bupati Sinjai, Andi Seto hanya pemanis dan jualan dihadapan masyarakat saat kampanye 2018 lalu. Terbukti, tahun 2023 ini Kabupaten Sinjai tak mendapatkan penghargaan Adipura.
Dari datanya, lima tahun terakhir ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai hanya memiliki 10 armada mobil angkutan sampah namun hanya 3 mobil yang layak digunakan untuk mengangkut sampah di perkotaan Sinjai.
Selain tidak memiliki truk pengangkut sampah, Kabupaten yang dipimpin Andi Seto Asapa juga tidak memiliki mesin pemilahan sampah di TPA Tondong dan sudah tidak beroperasi mulai dari mesin pemilahan sampah plastik, metal dan sampah rumah tangga hingga pengelolaan sampah untuk menjadi nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak berjalan.
Kata Kepala Dinas LHK Sofwan Sabirin mengaku TPA Tondong alasan Pemkab Sinjai tidak optimalnya prgram sampah modern itu tidak berjalan sempurna lantaran perencanaan pemindahan lokasi.
“Terkait TPA ada rencana untuk pemindahannya, dan terkait pengadaan lahannya kewenangan dinas PUPR,” katanya Sofwan.
Selain Sampah Modern, Andi Seto Asapa juga disudutkan dengan fenomena musibah banjir di perkotaan Kabupaten Sinjai yang masih sering terjadi kalau hujan mengguyur.
Seperti berita yang diposting media online Republilnews.co.id pada Kamis, (20/7/202) https://republiknews.co.id/banjir-air-bersih-sampah-masih-menjadi-masalah-krusial-di-kabupaten-sinjai/
ada tiga persoalan yang diduga hingga hari ini belum bisa menyelesaikan tiga masalah yang dirasakan oleh warga oleh Pemkab Sinjai.
Persoalan itu seperti, 1. Kota Sinjai Masih Jadi Langganan Banjir Tiap Tahun, 2. Kebocoran Pipa PDAM Sinjai Menjadi Kendala Pendistribusian Air Bersih dan 3. TPA Tondong Terancam Over Kapasitas. Selain program diatas, Pemkab Sinjai yang dipimpin oleh Andi Seto Asapa juga dianggap gagal merealisasikan program pendidikan dan penciptaan program sepuluh ribu lapangan kerja di Kabupaten Sinjai.
Saat ini, Andi Seto Gadhista Asapa berpindah wilayah ke Kota Makassar untuk menjadi calon Wali Kota Makassar bersama politisi Partai Nasdem Rezki Mufti Lutfi (SEHATI) usungan Partai Gerindra juga Partai Nasdem.
Beberapa program yang hampir mirip dengan program-programnya di Pemkab Sinjai. Andi Seto Asapa juga bakal membawa program-program tersebut diduga masuk ke dalam program visi misinya nanti.
Dan yang paling terbaru, Andi Seto Asapa – Rezki Mufti Lutfi bakal menggratiskan seragam anak sekolah dimasa penerimaan peserta didik jika nanti sudah terpilih menjadi orang nomor satu di Kota Makassar.